Sabtu, 28 Maret 2009

Merah Putih Berkibar di Kilimanjaro

Merah Putih Berkibar di Kilimanjaro
19 Mar 2009 07:51:10
Jakarta, (tvOne) Tim ekspedisi "Kilimanjaro for Lupus" berhasil mengibarkan bendera merah putih di Uhuru, puncak tertinggi Gunung Kilimanjaro (5.895 meter dpl), Tanzania, yang menjadi puncak gunung tertinggi di Afrika, pada 22 Februari. Anggota tim ekspedisi Diah Bisono seperti dilansir Antara menyatakan, kegiatan pendakian itu merupakan satu dari rangkaian kegiatan Yayasan Lupus Indonesia untuk memperingati Hari Lupus Dunia (World Lupus Day) pada Mei 2009. Tim ekspedisi tersebut merupakan para pendaki Indonesia berusia di atas 40 tahun, dan keberhasilan ini merupakan yang kedua kalinya setelah pencapaian puncak Kalla Patthar, di pegunungan Himalaya pada 2006. Lupus merupakan suatu penyakit sistem imunitas tubuh yang penyebabnya belum diketahui. Tubuh penderita memproduksi anti bodi yang menyerang jaringan tubuh sehat, hingga menyebabkan kegagalan fungsi organ, cacat, bahkan kematian. Penyakit lupus sebagian besar menyerang perempuan usia produktif, dan delapan dari sepuluh kasus baru yang muncul dari penyakit tersebut menimpa perempuan usia 15 tahun sampai 60 tahun. "Pendakian ke puncak Uhuru Peak dimulai dari Marangu Gate, pintu masuk Taman Nasional Kilimanjaro, pada 18 Februari," katanya. Kemudian, pencapaian menuju puncak gunung tertinggi di Benua Afrika tersebut, harus mencapai "Gillman`s Point" (5.703) yang ditempuh tim selama delapan jam dengan melewati bibir kawah Gunung Kilimanjaro. Dikatakan, rasa lega dirasakan oleh seluruh pendaki, mengingat bagian tersebut merupakan perjalanan terberat dari seluruh pendakian gunung itu. "Puncak Mawenzi tampak jelas diterangi bayang-bayang cahaya matahari terbit yang mulai tampak, dengan susah payah menahan keletihan, udara yang semakin dingin, pendakian dilanjutkan selama dua jam menuju puncak salju Uhuru-Kilimanjaro," katanya. "Akhirnya pada 22 Februari 2009, pukul 10.30 waktu setempat, bendera merah putih dan `Kilimanjaro for Lupus` berkibar di puncak tertinggi, Uhuru," katanya. Tim ekspedisi itu terdiri atas 10 orang, yakni Veronica (46) anggota Wanadri, Miranda Wiemar (42) anggota Mapala Universitas Indonesia (UI), Ami KMD Saragih (45) anggota Palawa Universitas Padjadjaran (Unpad), Tejasari (41) anggota Aranyacala Universitas Trisakti, dan Jeannie (39) profesional perbankan. Sri Rejeki (47) anggota Palawa Unpad, Widjajono (57) dosen salah satu universitas di Bandung, Dodi Johanjaya (42) anggota Mapala UI yang juga produser Jejak Petualang Trans-7, Amalia Yunita (42) anggota Aranyacala Trisakti, dan Diah Bisono (44) anggota Mapala UI.

Laskar Pelangi Akan Ditonton Pelajar Australia

23 Mar 2009 22:17:44

Brisbane, (tvOne) Film fenomenal "Laskar Pelangi" yang telah ditonton jutaan orang di Indonesia akan ditayangkan di depan para guru, siswa, dan mahasiswa Australia serta masyarakat Indonesia, di Bioskop Darwin, Australia Utara, pada 15 April, pukul 11.00 waktu setempat. "Konsulat RI Darwin telah memesan gedung bioskop untuk acara ini. Kita juga mengundang para pelajar dari beberapa sekolah," kata kata Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin Arvinanto Soeriaatmadja kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Senin (23/3/2009). Sekolah yang diundang itu antara lain, "Darwin High School" dan "Middle School" (SMP/SMP Darwin), Kormilda College, dan SMA St.John. Ia mengatakan, pihaknya juga mengundang mahasiswa dan akademisi Universitas Charles Darwin (CDU), beberapa pejabat pemerintah setempat, dan para guru bahasa Indonesia di sejumlah SMA ke acara "nonton bareng" film Laskar Pelangi ini. "Pertunjukan film Laskar Pelangi di Darwin ini merupakan bagian dari upaya diplomasi budaya kita melalui insan perfilman Indonesia untuk memperkuat hubungan di tingkat rakyat Indonesia dan Australia," katanya. Arvinanto mengatakan, acara nonton bareng film Laskar Pelangi di Darwin itu dapat terlaksana berkat kerja sama yang baik antara Konsulat RI Darwin dan Pengurus Pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA). "Tiga orang wakil PPIA akan hadir bersama Riri Reza (sutradara), Mira Lesmana (produser) dan seorang manajernya pada acara penayangan Laskar Pelangi di Darwin," katanya. Pihaknya juga berencana mempertemukan para wakil pengurus pusat PPIA dengan para mahasiswa Indonesia yang ada di CDU mengingat pengurus ranting dan cabang PPIA belum terbentuk di Darwin. Pertemuan tersebut diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa Indonesia di CDU untuk membentuk organisasi yang akan ikut mendukung penguatan hubungan Indonesia-Australia ke depan, katanya. Selain di Darwin, film Laskar Pelangi juga akan ditayangkan di enam kota utama Australia lainnya, yakni Perth, Adelaide, Melbourne, Sydney, Canberra, dan Brisbane pada 15-26 April. Acara nonton bareng Laskar Pelangi itu merupakan kegiatan Pengurus Pusat PPIA bekerja sama dengan cabang dan ranting PPIA se-Australia. Film produksi 2008 yang telah ditonton lebih dari satu juta orang, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu diangkat dari novel pertama Andrea Hirata (2005). Film yang mengisahkan kehidupan 10 anak keluarga miskin yang bersekolah di sebuah sekolah Muhammadiyah yang hampir dibubarkan di Pulau Belitung itu pertama kali diputar di bioskop-bioskop Tanah Air pada 25 September 2008.

NYEPI HEMAT LISTRIK HINGGA Rp 3 MILIYAR

26 Mar 2009 07:38:53
Denpasar, (tvOne)

Peringatan Nyepi yang disertai dengan penghentian seluruh aktivitas, terbukti mampu menghemat bahan bakar solar sekitar Rp 3 miliar. Hal ini dikarenakan pembangkit yang biasanya memasok produksi listrik tak digunakan secara maksimal.

Beban puncak yang normalnya mencapai 481 MW, saat nyepi mengalami penurunan 40 persen atau sekitar 248 MW. Hal ini diungkapkan juru bicara PT PLN Distribusi Bali, Agung Mastika, seperti dilansir vivanews.com, Kamis, 26 Maret 2009.

Meskipun mengalami penurunan konsumsi listrik, bukan berarti pihak PLN langsung menghentikan pasokan listrik dari pembangkitnya. “Kami tetap standby-kan pembangkit dan tetap menghabiskan bahan bakar tetapi sedikit,” kata Agung.

Saat ini saja, pasokan listrik ke Bali sebesar 562 MW yang didukung kabel terkoneksi bawah laut Jawa-Bali sebesar 200 MW, dan pembangkit di Bali meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Pemaron 80 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pesanggaran sebesar 152 MW, dan PLTG Gilimanuk 130 MW.

Masih tingginya pemakaian listrik saat Nyepi dikarenakan aktivitas masyarakat penggunaan listrik di beberapa tempat vital seperti keperluan rumah tangga, Rumah Sakit (RS) serta hotel masih berjalan dengan daya yang relatif telah dikurangi.

PLN Dukung Kampanye Matikan Lampu WWF

26 Mar 2009 12:24:23
Jakarta (tvOne)PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang mendukung kampanye Earth Hour berupa mematikan lampu selama satu jam yang dicanangkan World Wildlife Fund (WWF) bersama Pemda DKI Jakarta. Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Hadi Sanjoto di Jakarta, Kamis (26/3) mengatakan, pihaknya menghimbau seluruh pelanggan PLN yang berada di wilayah Jakarta, Tangerang dan sekitarnya berpartisipasi dalam kampanye tersebut. "Kami berharap masyarakat memberikan partisipasi penuh dengan cara mematikan lampu minimal satu lampu untuk satu orang selama satu jam pada Sabtu (28/3) pukul 20.30-21.30 WIB," ujarnya. Menurut Hadi, PLN akan tetap menyalurkan listrik kepada seluruh pelanggan dan tidak akan melakukan pemadaman secara terencana selama pelaksanaan aksi itu. Kampanye Earth Hour merupakan aksi perubahan iklim global yang diprakarsai WWF dengan sasaran individu, pelaku bisnis dan pemerintah dari berbagai negara di seluruh dunia. Aksi itu dimulai di Sidney, Australia pada 2007 yang diikuti sebanyak 2,2 juta pelanggan listrik dari kalangan rumah tangga maupun bisnis. Kampanye mematikan lampu selama satu jam tersebut pada 2008 telah mencakup 50 juta orang dan juga diikuti bangunan terkenal dunia seperti Jembatan Golden Gate di San Francisco, Colosseum di Roma, Opera House di Sidney dan papan reklame Coca Cola di Times Square, New York. Untuk 2009, Earth Hour memiliki target yang lebih besar lagi yakni menjangkau satu miliar orang.

WAGUB BANTEN : BENCANA SITU GINTUNG JANGAN DIPOLITISI

27 Mar 2009 17:55:44

Serang (tvOne)Wakil Gubernur Banten HM Masduki menyatakan tragedi Situ Gintung di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menewaskan puluhan warga jangan dipolitisasi. "Peristiwa ini murni bencana akibat jebolnya tanggul Situ Gintung itu," ujar Masduki di Serang, Jumat (27/3). Masduki meminta kepada semua pihak jangan sampai kejadian Situ Gintung dipolitisasi atau mencari kambing hitam dari musibah tersebut. Pemerintah daerah merasa prihatin dan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban atas bencana Situ Gintung. Oleh karena itu, pihaknya saat ini sudah memberikan bantuan bagi keluarga korban untuk meringankan beban ekonomi mereka. Bahkan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Sosial, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Pemerintah Kota Tangsel turun tangan untuk memberikan bantuan terhadap keluarga korban. Adapun, jumlah bantuan itu dirinya belum mengetahui, karena saat ini bantuan terus mengalir. "Selama ini bantuan yang bersifat penting yakni pengadaan makanan, pakaian dan logistik lainya," katanya. Menurut dia, ke depan para korban bencana Situ Gintung akan direlokasi ke tempat yang lebih aman untuk dihuni. Kemungkinan besar tempat relokasi masih dalam Kota Ciputat, Tangsel. "Saya berharap kasus ini jangan sampai dipolitisasi dan berikan bantuan kemanusiaan," ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Banten Muhadi, mengatakan, penyebab jebolnya tanggul Situ Gintung akibat debit air yang terlalu tinggi. Sedangkan, kondisi bangunan tanggul sudah tua dan mudah rapuh. "Saya kira kondisi seperti itu sudah tidak kuat lagi menahan debit air," katanya. Dia menambahkan, Situ Gintung hingga saat ini masih di bawah pengawasan pemerintah pusat.

TRAGEDI SITU GINTUNG

DPRD Banten Akan Gelar Rapat Tragedi Situ Gintung

28 Mar 2009 15:51:42

Serang, (tvOne)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten akan menggelar rapat Panitia Musyawarah (Panmus) untuk membahas permasalahan tragedi Situ Gintung yang telah mengakibatkan lebih 50 korban meninggal dunia, puluhan hilang dan ratusan rumah hancur diterjang air bah."Kami akan menggelar rapat Panmus Senin (30/3) depan antara lain membahas upaya pemberian bantuan kepada warga yang tertimpa musibah akibat hempasan air yang datang secara tiba-tiba dari Situ Gintung di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, yang terjadi Jumat (27/3)," kata Wakil Ketua DPRD Banten Sadeli Karim di Serang, Sabtu (28/3/2009).Ia mengatakan, rapat Panmus itu akan mengeluarkan rekomendasi agar pemerintah provinsi menggunakan dana Tak Tersangka (TT) bagi korban bencana Situ Gintung.Menurut Sadeli, musibah yang memakan korban tewas cukup banyak tersebut peristiwa tragis, dan Banten sangat berduka terhadap kejadian tersebut. "Kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya," kata Sadeli.Rapat Panmus ini digelar, kata Sadeli, setelah mendengar bahwa Gubernur Banten akan memberikan bantuan kepada para korban yang rumahnya terkena bencana dengan nilai yang variatif karena disesuaikan dengan tingkat keparahan, yang akan diambil dari anggaran dana TT."Kami mendukung dana TT digunakan bagi korban Situ Gintung, bahkan nilai terkecil yang ditetapkan gubernur sebesar Rp5 juta agar dinaikkan menjadi Rp10 juta per korban," ujarnya.Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat meninjau lokasi musibah Jumat (27/3) berjanji akan memberikan bantuan perbaikan rumah yang rusak dengan nilai antara Rp5 juta sampai Rp30 juta per korban, yang dananya diambil dari dana TT.Gubernur telah memberikan bantuan mendesak, khususnya bagi warga yang terpaksa mengungsi ke posko pengungsian yang telah dibuat seperti di Universitas Muhammadiyah, bantuan antara lain 500 potong selimut, pakaian, alas tidur dan sejumlah makanan ringan serta membuat dapur umum.

Rabu, 25 Maret 2009

Asia Tenggara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Peta dunia yang menunjukkan lokasi Asia Tenggara

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.

Asia Tenggara biasa dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM).

Malaysia, meskipun ada bagian yang tersambung ke benua Asia, biasa dimasukkan ke dalam ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia Tenggara terhimpun ke dalam organisasi ASEAN, kecuali Timor Leste. Yang terakhir ini berstatus sebagai pengamat. Namun oleh beberapa pihak, atas alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik.

Secara geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun demikian, karena alasan politik Taiwan dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Christmas, yang terletak di selatan Jawa, oleh beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun secara geologi sudah tidak termasuk benua Asia.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Nama 'Asia Tenggara'

Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya Asia Tenggara dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak benua India). Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya berada di daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indocina) dan sebagian lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah beragam, seperti Kepulauan Selatan (Nan Yang, Cina dan Vietnam), Kepulauan Melayu (Malay Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan dan Adolf Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang Hindia Belanda di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat Indonesia). Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah kepulauan meskipun masih tersambung dengan benua Asia.

[sunting] Geografi

[sunting] Geologi

Asia Tenggara

Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas kegempaan (seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, ditambah dengan lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa, dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.

Puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m).

Terdapat beberapa klaim dan perebutan wilayah dan batas perairan di kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly).

[sunting] Geografi

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Asia Tenggara

Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan dan kepulauan. Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

[sunting] Sejarah

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Asia Tenggara

Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000 tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang sekarang Burma, Kamboja, dan Vietnam.

Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India dan China. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama.

Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan China, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan India dan China. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu dan masih bertahan hingga sekarang.

[sunting] Ekonomi

Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan kepada negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju.

Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

[sunting] Demografi

Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat banyak.

Kamboja suku Khmer (94%), Tionghoa (4%), suku Vietnam (1%), lainnya (kebanyakan suku Cham) (1%)
Laos Lao Daratan Rendah (56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)
Myanmar suku Burma (68%), Shan (9%), Karen (6%), Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku Tionghoa dan Indo-Arya) (13%)
Thailand suku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku Melayu (4%), Khmer (3%), lainnya (4%)
Vietnam suku Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai (2%), lainnya (6%)
Brunei Melayu (69%), Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
Filipina Filipino (80%), Tionghoa (10%), Indo-Arya (5%), bangsa Eropa dan Amerika (2%), Arab (1%), lainnya (2%)
Indonesia suku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%), suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%), suku Betawi (2,5%), suku Bugis (2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%), suku Bali (1,5%), suku Sasak (1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%), suku Tionghoa (0,9%), suku Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya ratusan suku kecil dari Rumpun Melanesia dan Melayu-Polinesia.
Malaysia Melayu dan Orang Asli (60%), Tionghoa (30%), Tamil (6,4%), lainnya (2%)
Singapura Tionghoa (76%), Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)


[sunting] Agama

Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme.

Walau begitu, di beberapa daerah, ada kantong-kantong pemeluk agama yang bukan mayoritas seperti Hindu di Bali dan Kristen di Maluku dan Papua atau Islam di Thailand dan Filipina bagian selatan.

[sunting] Lingkungan

Kerbau di Indonesia
Garis khayal Wallace yang memisahkan fauna Australasia dengan Asia Tenggara.

Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orangutan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.

Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia dan banyak dikenal anak-anak.

Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari untuk paruhnya dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut diperdagangkan.

Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia (Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan dan Papua yang membentuk kawasan campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.

Perairan dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan dan moluska banyak dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut China Selatan.

Pepohonan dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan.

Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam seperti orangutan dan Macan Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998 di mana beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Polusi Kabut Asap Transperbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan polusi yang diakibatkan kabut asap.

Kenalkan Anak dengan Dunia Informas

i
Rombongan diterima langsung Sekretaris Redaksi Radar Banten Merizka Ahmad dan reporter Radar Yunior Isa Ardiansyah. Dalam kunjungan ini, siswa mendapatkan pengetahuan baru seputar proses produksi Radar Yunior.
Selama kunjungan, banyak siswa bertanya tentang hal seputar dunia informasi. Disamping itu, tak jarang siswa juga bertanya mengenai profesi wartawan. “Kak bentuk Koran itu kaya apa sih, jadi wartawan enak gak,” tanya salah satu siswa. Tidak hanya sekedar tanya jawab seputar proses produksi Radar Yunior saja, siswa pun mendapat kesempatan untuk melihat ruangan redaksi, serta ruang percetakan.
Kepala TK Islam Tirtayasa Serang Hilda Noviyani menjelaskan, mengunjungi Radar Banten untuk mengenalkan anak dengan dunia informasi. Selain itu, kunjungan ke kantor media juga merupakan rangkaian puncak dari tema komunikasi yang mencakup profesi, alat komunikasi, serta transportasi. ”Kita sengaja memilih kunjungan ke Radar Banten sebagai puncak tema kami. Selain itu, kunjungan kali ini bertujuan sebagai pembelajaran anak untuk lebih mandiri karena lepas dari pantauan orangtua yang selama ini menemani mereka di sekolah,” jelas Hilda.
Selain memberikan pengalaman baru buat anak didiknya, tambah Hilda, kunjungan kali ini juga diharapkan lebih pada ajang motivasi anak untuk lebih memacu daya kreasinya. “Anak sudah diperlihatkan cara pembuatan koran, minimal mereka bercerita ke orangtua masing-masing. Sehingga akan terangsang daya kreasi yang semakin hari semakin bertambah,” harap Hilda. (ajie/pers kampus)

Sucikan Alam Semesta Sebelum Nyepi

Liputan6.com, Yogyakarta: Arak-arakan ogoh-ogoh atau patung raksasa menandai dimulainya upacara tawur kesanga di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu (25/3). Pemimpim agama diikuti umat Hindu lalu mengelilingi tiga candi, Wisnu, Siwa, dan Brahwa.

Upacara ini digelar menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh Kamis besok. Untaian doa ritual tawur kesanga bermakma mensucikan alam semesta beserta isinya.

Sementara itu, di bawah terik matahari, ratusan umat Hindu di Bali khusyuk bersembahyang. Mereka memenuhi Lapangan Puputan Badung sebagai rangkaian menjelang Nyepi Tahun Baru Saka 1931.

Puncak rangkaian Nyepi esok adalah catur bratha penyepian oleh umat Hindu. Yaitu dilarang menghidupkan api atau lampu, dilarang berpergian, dilarang bersenang-senang, dan dilarang bekerja.

Nyepi tanpa pawai ogoh-ogoh dirasa tidak lengkap. Meski ada imbauan larangan pawai ogoh-ogoh pada malam pengrupukan jelang Nyepi tahun ini, tetap ada persiapan di setiap banjar. Ogoh-ogoh berbentuk patung rangda atau raksasa jahat dan menyeramkan sampai bentuk pewayangan telah disiapkan untuk diarak keliling kampung mengusir roh jahat agar alam semesta bisa kembali menjadi netral serta harmonis.(BOG/Ferry Aditri dan Aries Wicaksono)

Nadal Juara Tunggal Putra Indian Wells Open

Liputan6.com, Indian Wells: Petenis nomor satu dunia Rafael Nadal menjuarai BNP Paribas, Indian Wells Open, setelah mempecundangi Andy Murray dua set langsung, Senin (23/3). Murray yang sebelumnya mengalahkan Roger Federer di semifinal diharapkan dapat memberi perlawanan berarti terhadap Nadal, namun justru menyerah dengan mudah.

Nadal yang bermain agresif dengan kombinasi pukulan groundstroke menyilang mampu merepotkan Murray yang lebih mengandalkan pada kecepatan dan variasi pukulan. Set pertama dimenangi Nadal dengan skor 6-1.

Pada set kedua, Nadal mampu beradaptasi lebih baik dengan kondisi cuaca yang berangin unggul mudah dengan skor 4-2. Nadal pun menuntaskan perlawanan Murray dalam sebuah reli panjang setelah pukulan menyilang Murray keluar lapangan, pertandingan berakhir dengan kemenangan Nadal 6-1, 6-2 dalam waktu 81 menit.

Kemenangan ini adalah yang kedua kali bagi Nadal dalam menjuarai turnamen Indian Wells selama kurun waktu tiga tahun. Indian Wells adalah trofi ATP Masters ke-13 bagi Nadal sekaligus menempatkan dirinya selangkah lebih dekat dengan pencapaian Roger Federer yang telah memenangkan 14 kali turnamen.(UPI)

Pacu Adrenalin, Turuni Bukit Berliku

Liputan6.com, Bandung: Olahraga sepeda gunung kini kian ekstrem. Olahraga sepeda downhill begitu sebutannya. Sepeda meluncur di turunan bukit licin nan berliku dengan kecepatan hingga 50 kilometer per jam. Untuk itu, dibutuhkan konsentrasi penuh dan tak boleh main-main. Tak heran, jika olahraga ini menawarkan sensasi yang berbeda. "Sensaninya adrenalin...treknya menantang banget," kata Hari Balfah, penggemar downhill.

Yang juga tak main-main adalah harga sepedanya. Yakni berkisar antara Rp 30 sampai Rp 70 juta. Berbeda dengan sepeda gunung biasa, sepeda downhill lebih mirip motor trail.

Mereka yang sudah mencoba olahraga ini mengaku tak bisa berhenti. Apalagi, bila dapat menikmati udara pegunungan yang segar. Sekadar informasi, sejak 2000, komunitas penggemar downhill" makin berkembang pesat.(BOG/Hardjuno Pramundito dan Djunaedi Setiawan)

Tiga Parpol Berkampanye di Jakarta

Liputan6.com, Jakarta: Tiga partai politik berkampanye secara terbuka di Jakarta, Ahad (22/3). Parpol tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Indonesia Marhaenis, dan Partai Demokrasi Kasih Bangsa. Massa PKB memenuhi Istora Senayan yang dijadikan lokasi kampanye. Dijadwalkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan menjadi juru kampanye.

Namun kemeriahan pesta demokrasi tersebut dinodai sejumlah pelanggaran lalu lintas. Pawai simpatisan PKB banyak yang diberhentikan polisi di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Mereka terbukti tidak menggunakan helm dan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi. Polisi bahkan menyita empat unit motor karena tidak memilkiki surat kendaraan lengkap.(OMI/Tim Liputan 6 SCTV)

PENGGUNA NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR CUKUP TINGGI

Medan ( Berita ) : Angka penyalahgunaan narkoba dikalanganpelajar dan mahasiswa terutama pada kelompok laki-laki usia 20-29 tahun yang terbiasa merokok dan minuman beralkohol lebih tinggi dibanding kalangan pekerja atau pengguran.

Sekretaris Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Cabang Medan, Azrai, di Medan, Jumat (18/05), mengatakan, angka penyalahgunaan narkoba juga lebih tinggi terjadi di rumah kos dibandingkan rumah tangga biasa, terutama sekitar lokasi hiburan, kampus dan perkantoran.

Guna menghempang peredaran narkoba, menurut dia, diperlukan beberapa tataran yang harus dilakukan,yakni mengurangi pergerakanpasokan bahan baku narkoba dan pengawasan peredaran melaluipenegakan hukum.

Ia mengatakan, permasalahan narkoba memang kopleks, sehingga perlu dukungan pihak lain terutama pemuka masyarakat.

Pendekatan pemberantasan narkoba bersifat edukatif, persuasif dan pragmatis melalui pelatihan dapat didayagunakaninformasi sebagai suatu kekuatandalam mencegah bahaya narkoba.

Upaya lain adalah meningkatkan pengetahuan anti narkoba, mendorong pemuka masyarakat memfasilitasi penyuluhan bahaya narkoba dan memperluas jaring pelayanan informasi atau konseling bahaya narkoba.

Ia juga mengatakan, BNP Sumut, pemerintah dan penegak hukum secara optimal melakukan fungsi pengawasansecara menyeluruh dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.

“Sebab pemberantasan narkoba bukan semata tugas aparatkeamanan namun butuh dukungan komponen masyarakat,” katanya. (ant)

Rabu, 04 Maret 2009

KESEHATAN

Kesehatan, pada organisme hidup, bisa dimengerti sebagai homeostasis - keadaan di mana suatu organisme mengimbangkan badannya, dengan masukan tenaga dan massa dan hasil tenaga dan massa di keseimbangan (dikurangi massa yang ditahan untuk proses pertumbuhan biasa), dan harapan untuk kelangsungan hidup organisme adalah positif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70-95% orang di dunia sebagai tidak sehat.

NUSANTARA

Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuna nusa (pulau) dan antara (lain).
Istilah ini pertama kali tertulis pada beberapa pustaka dari literatur berbahasa Jawa Pertengahan (dari periode Jawa Timur, i.e. Kediri sampai Majapahit). Selanjutnya muncul konsep yang diperbaharui, yang dikemukakan oleh Ernest Douwes Dekker di awal abad ke-20 dan masih dipakai hingga sekarang untuk menyatakan kesatuan geografi-antropologi kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia.
Malaysia ikut menggunakan istilah ini dipakai sebagai padanan Kepulauan Melayu (Malay Archipelago) dan memiliki muatan nasionalistik.
Daftar isi[sembunyikan]
1 Konsep kenegaraan Jawa
2 Penggunaan modern
3 "Nusantara" dan "Kepulauan Melayu"
4 Lihat pula
5 Referensi
5.1 Link Internal
5.2 Link Eksternal
//

[sunting] Konsep kenegaraan Jawa
Dalam konsep kenegaraan Jawa di abad ke-13 hingga ke-15, konsep raja adalah "Raja-Dewa": raja yang memerintah adalah juga penjelmaan dewa. Karena itu, daerah kekuasaannya memancarkan konsep kekuasaan seorang dewa. Misalnya dalam kerajaan Majapahit. Negara dibagi menjadi tiga bagian wilayah:
Negara Agung
Mancanegara
Nusantara
Negara Agung merupakan daerah sekeliling ibukota kerajaan tempat raja memerintah. Mancanegara adalah daerah-daerah di pulau Jawa dan sekitar yang budayanya masih mirip dengan Negara Agung, tetapi sudah berada di "daerah perbatasan". Dilihat dari sudut pandang ini, Madura dan Bali adalah daerah "mancanegara". Selain itu Lampung dan juga Palembang mungkin juga masih bisa dianggap daerah "mancanegara". Lalu Nusantara adalah daerah di luar pengaruh budaya Jawa, tetapi masih diklaim sebagai daerah jajahan di mana para penguasanya harus membayar upeti.
Gajah Mada menyatakan dalam Sumpah Palapa:
"Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukita palapa, sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa"
Kitab Negarakertagama mencantumkan wilayah-wilayah "Nusantara", yang pada masa sekarang dapat dikatakan mencakup sebagian besar wilayah modern Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, sebagian Kepulauan Maluku, dan sebagian kecil daerah Kepala Burung di Papua) ditambah wilayah Malaysia, Singapura, Brunei dan sebagian kecil Filipina bagian selatan.

Wilayah Kerajaan Majapahit, mengikuti konsep Raja-dewa

[sunting] Penggunaan modern
Pada tahun 1920-an, , Ernest Douwes Dekker (1879-1950), yang juga dikenal sebagai Dr.Setiabudi, memperkenalkan nama Nusantara untuk menyebut wilayah (Hindia Belanda) yang tidak memiliki unsur bahasa asing (India). Hal ini dikemukakan karena Belanda, sebagai penjajah, lebih suka menggunakan istilah Indie ("Hindia"), yang menimbulkan banyak kerancuan dengan literatur berbahasa lain. Alternatif lainnya adalah "Indonesia" dan "Insulinde".
Definisi Nusantara yang diperkenalkan Setiabudi berbeda dengan definisi pada abad ke-14. pada masa Majapahit, Nusantara didefinisikan sebagai wilayah yang akan ditaklukkan. Setiabudi tidak ingin mengadopsi definisi lama, tetapi dia mendefinisikan Nusantara sebagai seluruh wilayah Hindia-Belanda.[rujukan?]
Konsep inilah yang dipakai hingga sekarang oleh Indonesia.

Konsep Nusantara menurut Douwes Dekker

[sunting] "Nusantara" dan "Kepulauan Melayu"
Literatur-literatur Eropa berbahasa Inggris (lalu diikuti oleh literatur bahasa lain, kecuali Belanda) pada abad ke-19 hingga sekarang sering menyebut wilayah kepulauan antara benua Asia dan Australia yang dihuni oleh cabang ras Mongoloid yang disebut ras Melayu (Malay), menggunakan satu rumpun bahasa yang sama (Austronesia), serta saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan satu corak bahasa Melayu (bahasa Melayu Pasar) sebagai Malay Archipelago ("Kepulauan Melayu").
"Nusantara" pada zaman Majapahit dan Kepulauan Melayu yang merupakan dasar dari konsep (Alam Melayu) adalah dua konsep yang memiliki kesamaan cakupan geografis namun terdapat perbedaan sejarah sehingga dua konsep ini tidak dapat digunakan untuk merujuk hal yang sama.
Konsep "Nusantara" murni berasal dari kebudayaan asli Indonesia (Majapahit). Hal ini terlihat dari kata Nusantara sendiri yang tidak diambil dari bahasa asing (India). Bangsa Indonesia sebagai keturunan asli (bukan pendatang) dari Majapahit memiliki hak mutlak atas terminologi Nusantara. Sebagai pewaris terminologi Nusantara, maka hakikat dari definisi terminologi ini yaitu wilayah negara adalah tetap. Jikalau pada asalnya Nusantara merujuk ke wilayah Majapahit, maka sekarang Nusantara merujuk pada wilayah Indonesia.
Sedangkan konsep Kepulauan Melayu sebenarnya digunakan oleh bangsa asing untuk merujuk wilayah dimana penduduknya menggunakan rumpun bahasa Austronesia. Penggunaan kata Melayu sendiri tidak dimaksudkan untuk merujuk pada suku Melayu, namun lebih kepada karena kata "me-la-yo" yang ditemukan di Jambi merupakan kata tertua pada saat itu. kata "me-la-yo" ini sebenarnya hanya merujuk sebagian kecil wilayah jambi dan tidak memiliki cakupan seluas "Nusantara". Pada perkembangannya sebagian penduduk di Asia Tenggara menyalah artikan kata Kepulauan Melayu sebagai konsep epicentris dimana Melayu (Melayu Malaysia) sebagai pusat peradaban di wilayah Kepulauan Melayu (Austronesia).[rujukan?]
Dari kesalahan arti Kepulauan Melayu, kemudian juga berkembang konsep [ras Melayu]]. Konsep ini jelas merupakan suatu kesalahan karena etnis Melayu merupakan salah satu kelompok etnis, sama seperti Jawa, Sunda, Bali, dll.
Mengingat penyimpangan dari konsep Kepulauan Melayu ini dan juga perbedaan sejarah dari kedua terminologi maka terminologi Nusantara dan Kepulauan Melayu adalah terminologi yang berbeda.