Rabu, 16 Juni 2010

KISAH HIDUP ANAK SEDERHANA

Ku seorang manusia
Yang sulit untuk senang
Karena kesenangan hanya hayalan semu
Yang dapat habis hanya dengan tiupan angin
Kesenangan hanya seperti cahaya petir
Dapat hilang dengan menutup mata
Hidupku hanyalah seperti batu karang
Yang slalu di hempas oleh ombak
Oh hidup, apa yang sedang terjadi dengan ku?
Aku tlah hidup selama ini tanpa kesenangan
Aku ingin sekali hidup dengan keadaan bahagia
Dan dengan keadaan gembira
Tetapi mengapa
Apabila ada diriku selalu ada bencana
Tuhan berikan diriku seorang sahabat
Yang dapat diberikan curahan hatiku


Kemajuan peradaban
Kemajuan teknologi
Setiap orang ingin menikmatinya
Agar mendapatkan yang ia selalu cari

Tetapi jika tidak positif gunanya
Pasti dibuat dengan semaunya
Tanpa memikirkan akibatnya
Itu semua gara-gara internet

Jika setiap orang mulai mengetahui
Ibadah jangan hanya sebagai pakaian
Dan jadikan tubuhmu
Jagalah keimanan mu sebelum menyesal akhirnya

SEJARAH SINGKAT AL-QURAN

Apakah itu al-Quran.

· "Quran" menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih bererti "bacaan", asal kata qara’a. Kata Al Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca).

· Di dalam Al Qur’an sendiri ada pemakaian kata "Qur’an" dalam arti demikian sebagal tersebut dalam ayat 17, 18 surah (75) Al Qiyaamah:

Artinya:

· ‘Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur’an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggunggan kami. kerana itu jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikut bacaannya".
Kemudian dipakai kata "Qur’an" itu untuk Al Quran yang dikenal sekarang ini.

Adapun definisi Al Qur’an ialah: "Kalam Allah s.w.t. yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah"

Dengan definisi ini, kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi Muhammad s.a.w. tidak dinamakan Al Qur’an seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. atau Injil yang diturun kepada Nabi Isa a.s. Dengan demikian pula Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadis Qudsi, tidak pula dinamakan Al Qur’an.



Bagaimanakah al-Quran itu diwahyukan.

· Nabi Muhammad s.a.w. dalam hal menerima wahyu mengalami bermacam-macam cara dan keadaan. di antaranya:

1, Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi s.a.w. tidak melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan: "Ruhul qudus mewahyukan ke dalam kalbuku", (lihat surah (42) Asy Syuura ayat (51).

2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.

3. Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya loceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunnya wahyu itu di musim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit: "Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa".

· 4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki-laki seperti keadaan no. 2, tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. Hal ini tersebut dalam Al Qur’an surah (53) An Najm ayat 13 dan 14.

Artinya:

· Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada kali yang lain (kedua). Ketika ia berada di Sidratulmuntaha.



Hikmah diturunkan al-Quran secara beransur-ansur

Al Qur’an diturunkan secara beransur-ansur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Hikmah Al Qur’an diturunkan secara beransur-ansur itu ialah:

1. Agar lebih mudah difahami dan dilaksanakan. Orang tidak akan melaksanakan suruhan, dan larangan sekiranya suruhan dan larangan itu diturunkan sekaligus banyak. Hal ini disebutkan oleh Bukhari dan riwayat ‘Aisyah r.a.

2. Di antara ayat-ayat itu ada yang nasikh dan ada yang mansukh, sesuai dengan permasalahan pada waktu itu. Ini tidak dapat dilakukan sekiranya Al Qur’an diturunkan sekaligus. (ini menurut pendapat yang mengatakan adanya nasikh dan mansukh).

3. Turunnya sesuatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati.

4. Memudahkan penghafalan. Orang-orang musyrik yang telah menayakan mengapa Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus. sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an ayat (25) Al Furqaan ayat 32, yaitu:

· mengapakah Al Qur’an tidak diturunkan kepadanya sekaligus

· Kemudian dijawab di dalam ayat itu sendiri:

· demikianlah, dengan (cara) begitu Kami hendak menetapkan hatimu

5. Di antara ayat-ayat ada yang merupakan jawaban daripada pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau perbuatan, sebagai dikatakan oleh lbnu ‘Abbas r.a. Hal ini tidak dapat terlaksana kalau Al Qur’an diturunkan sekaligus.



Ayat Makkiyah dan ayat Madaniyah

· Ditinjau dari segi masa turunnya, maka Al Qur’an itu dibahagi atas dua golongan:

 1. Ayat-ayat yang diturunkan di Mekah atau sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Makkiyyah.

2. Ayat-ayat yang diturunkan di Madinah atau sesudah Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Madaniyyah.

Ayat-ayat Makkiyyah meliputi 19/30 dari isi Al Qur’an terdiri atas 86 surah, sedang ayat-ayat Madaniyyah meliputi 11/30 dari isi Al Qur’an terdiri atas 28 surah.

Perbezaan ayat-ayat Makiyyah dengan ayat-ayat Madaniyyah ialah:

1. Ayat-ayat Makkiyyah pada umumnya pendek-pendek sedang ayat-ayat Madaniyyah panjang-panjang; surat Madaniyyah yang merupakan 11/30 dari isi Al Qur’an ayat-ayatnya berjumlah 1,456, sedang ayat Makkiyyah yang merupakan 19/30 dari isi Al Qur’an jumlah ayat-ayatnya 4,780 ayat.

Juz 28 seluruhnya Madaniyyah kecuali ayat (60) Mumtahinah, ayat-ayatnya berjumlah 137; sedang juz 29 ialah Makkiyyah kecuali ayat (76) Addahr, ayat-ayatnya berjumlah 431. Surat Al Anfaal dan surat Asy Syu’araa masing-masing merupakan setengah juz tetapi yang pertama Madaniyyah dengan bilangan ayat sebanyak 75, sedang yang kedua Makiyyah dengan ayatnya yang berjumlah 227.

2. Dalam ayat-ayat Madaniyyah terdapat perkataan "Ya ayyuhalladzi na aamanu" dan sedikit sekali terdapat perkataan ‘Yaa ayyuhannaas’, sedang dalam ayat ayat Makiyyah adalah sebaliknya.

3. Ayat-ayat Makkiyyah pada umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ancaman dan pahala, kisah-kisah umat yang terdahulu yang mengandung pengajaran dan budi pekerti; sedang Madaniyyah mengandung hukum-hukum, baik yang berhubungan dengan hukum adat atau hukum-hukum duniawi, seperti hukum kemasyarakatan, hukum ketata negaraan, hukum perang, hukum internasional, hukum antara agama dan lain-lain.



Nama-nama al-Quran

 Allah memberi nama Kitab-Nya dengan Al Qur’an yang berarti "bacaan".

· Arti ini dapat kita lihat dalam surat (75) Al Qiyaamah; ayat 17 dan 18 sebagaimana tersebut di atas.

 Nama ini dikuatkan oleh ayat-ayat yang terdapat dalam surat (17) Al lsraa’ ayat 88; surat (2) Al Baqarah ayat 85; surat (15) Al Hijr ayat 87; surat (20) Thaaha ayat 2; surat (27) An Naml ayat 6; surat (46) Ahqaaf ayat 29; surat (56) Al Waaqi’ah ayat 77; surat (59) Al Hasyr ayat 21 dan surat (76) Addahr ayat 23.

Menurut pengertian ayat-ayat di atas Al Qur’an itu dipakai sebagai nama bagi Kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w.

· Selain Al Qur’an, Allah juga memberi beberapa nama lain bagi Kitab-Nya, sepcrti:

 1. Al Kitab atau Kitaabullah: merupakan synonim dari perkataan Al Qur’an, sebagaimana tersebut dalam surat (2) Al Baqarah ayat 2 yang artinya; "Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya…." Lihat pula surat (6) Al An’aam ayat 114.

· 2. Al Furqaan: "Al Furqaan" artinya: "Pembeda", ialah "yang membedakan yang benar dan yang batil", sebagai tersebut dalam surat (25) Al Furqaan ayat 1 yang artinya: "Maha Agung (Allah) yang telah menurunkan Al Furqaan, kepada hamba-Nya, agar ia menjadi peringatan kepada seluruh alam"

 3. Adz-Dzikir. Artinya: "Peringatan". sebagaimana yang tersebut dalam surat (15) Al Hijr ayat 9 yang artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan "Adz-Dzikir dan sesungguhnya Kamilah penjaga-nya" (Lihat pula surat (16) An Nahl ayat 44. Dari nama yang tiga tersebut di atas, yang paling masyhur dan merupakan nama khas ialah "Al Qur’an". Selain dari nama-nama yang tiga itu dan lagi beberapa nama bagi Al Qur’an. lmam As Suyuthy dalam kitabnya Al Itqan, menyebutkan nama-nama Al Qur’an, diantaranya: Al Mubiin, Al Kariim, Al Kalam, An Nuur.



Surah-surah dalam al-Quran

 Jumlah surat yang terdapat dalam Al Qur’an ada 114; nama-namanya dan batas-batas tiap-tiap surat, susunan ayat-ayatnya adalah menurut ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan oleh Rasulullah sendiri (tauqifi).

Sebagian dari surat-surat Al Qur’an mempunyai satu nama dan sebagian yang lain mempunyai lebih dari satu nama, sebagaimana yang akan diterangkan dalam muqaddimah tiap-tiap surat.

· Surat-surat yang ada dalam Al Qur’an ditinjau dari segi panjang dan pendeknya terbagi atas 4 bagian, yaitu:

 1. ASSAB’UTHTHIWAAL, dimaksudkan, tujuh surat yang panjang Yaitu: Al Baqarah, Ali Imran, An Nisaa’, Al A’raaf, Al An’aam, Al Maa-idah dan Yunus.

2. Al MIUUN, dimaksudkan surat-surat yang berisi kira-kira seratus ayat lebih seperti: Hud, Yusuf, Mu’min dsb.

3. Al MATSAANI, dimaksudkan surat-surat yang berisi kurang sedikit dari seratus ayat seperti: Al Anfaal. Al Hijr dsb.

4. AL MUFASHSHAL, dimaksudkan surat-surat pendek. seperti: Adhdhuha, Al Ikhlas, AL Falaq, An Nas. dsb.

g. Huruf-huruf Hijaaiyyah yang ada pada permulaan surat.

· Di dalam Al Qur’an terdapat 29 surat yang dimulai dengan huruf-huruf hijaaiyyah yaitu pada surat-surat:

 (1) Al Baqarah, (2) Ali Imran, (3) Al A’raaf. (4) Yunus, (5) Yusuf, (7) Ar Ra’ad, (8) lbrahim, (9) Al Hijr, (10) Maryam. (11) Thaaha. (12) Asy Syu’araa, (13) An Naml, (14) Al Qashash, (15) A1’Ankabuut, (16) Ar Ruum. (17) Lukman, (18) As Sajdah (19) Yasin, (20) Shaad, (21) Al Mu’min, (22) Fushshilat, (23) Asy Syuuraa. (24) Az Zukhruf (25) Ad Dukhaan, (26) Al Jaatsiyah, (27) Al Ahqaaf. (28) Qaaf dan (29) Al Qalam (Nuun).

Huruf-huruf hijaaiyyah yang terdapat pada permulaan tiap-tiap surat tersebut di atas, dinamakan ‘Fawaatihushshuwar’ artinya pembukaan surat-surat.

Banyak pendapat dikemukakan oleh para Ulama’ Tafsir tentang arti dan maksud huruf-huruf hijaaiyyah itu, selanjutnya lihat not 10, halaman 8 (Terjemah)

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

Pada tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pada pukul 22.00, di tempat kediaman Bung Karno, yaitu Jl.Pegangsaan Timur No.56 Jakarta berlangsung perdeba tan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Chaerul Saleh : “Sekarang Bung, sekarang! Malam ini kita kobarkan Revolusi!”
Sukarni : “Negara Indonesia harus mempercepat kemerdekaan Indonesia. Jika tidak negara ini akan tertindas dan tersiksa! Kami sudah siap untuk mempertauhkan jiwa kami!
Wikana : “Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan secara besar-besaran besok.
Ir. Soekarno : “Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku pada malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu sampai besok!”
Moh. Hatta : “Jepang adalah masa silam.kita sekarang harus menghadapi belanda yang akan berusaha untuk kembali untuk menjadi tuan di negri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk mem proklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri? Mengapa meminta Soekarno untuk hal itu?”
Wikana : “apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah,walaupun jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam perang? Megapa bukan kita yang menyatakan kemerdekaan kita sendiri,sebagai suatu bangsa?”
Ir. Soekarno : “Kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu? Apa tindaka bagin keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan? Kita tidak aka mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak diatas kekuatan sendiri?”
Sukarni : “Tapi setidaknya kita harus berusaha untuk merdeka dengan kekuatan sendiri! Jangan hanya berpangku tangan pada Jepang saja.”
Chaerul Anwar : “lagi pula jepang sudah kewalahan karena sekutu, daninilah saat yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia!
Ir. Soekarno : “saya tidak bisa memutuskan sendiri, saya harus berunding dahulu dengan yang lainya.”
Wikana : “Kalau begitu silakan rundingkan dengan yang lainnya.”

Maka, dimulailah perundingan yang dimintaioelh Ir .soekarno tidak lama kemudian, moh.hatta menyampaikan keputusan yang dihasilkan dari perundingan tersebut.

Moh. Hatta : “Dari hasil perundingan yang baru saja dijalani, telah diputuskan bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima.”

Mendengar penjelasan Moh. Hatta, para pemuda nampak tidak puas. Meraka pun memikirkan siasat bagaimana cara memproklamasi kemerdekaan dengan cepat.
Chaerul Anwar : “Bagaimana kalau kita culik saja Soekorno-Hatta agar jauh dari pengaruh jepang.”
Sukarni : “Kalau begitu biar saya, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih yang akan melaksanakan penculikan tersebut, dan penculikannya kita lakukan besok.

Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta diculik oleh sekelompok pemuda.

Ir. Soekarno : “Mau dibawa kemana kami?”
Yusuf Kunto : “Kalian tidak perlu tahu.
Syodanco S. : “Diam dan jangan coba-coba melawan.”

Merekapun dibawa ke kota kecil di dekat Karawang yang bernama Rengasdengklok.

Ir. Soekarno : “Ada urusan apa kalian membawa kami ke tempat ini? Kenapa kami harus diculik segala?
Yusuf Kunto : “Kami membawa anda berdua kesini karena kami ingin anda dapat secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Coba kau pikirkan. Sudah berapa orang yang gugur untuk Negara ini? Dan setelah saat yang paling tepat untu memproklamasikan kemerdekaan tiba, kau ingin menyianyiakan saat itu?”
Syodanco S. : “Revolusi berada di tangan kami sekarag dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai Revolusi malam ini, lalu…”
Ir. Soekarno : “LALU APA?”
(Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara)
Ir. Soekarno : ”Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tetap. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalan tanggal 17.”
Sukarni : “Mengapa jusru diambil tanggal 17 , mengapa tidak sekarang saja?”
Ir. Soekarno : “Saya orang yang percaya pada mistik.Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan . Akan tetapi saya merasakan bahwa itu adalah saat yang tepat. Anngka 17 adalah angka yang suci. Tanggal 17 besok itu hari jum’at, hari jum’at itu hari yang suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang islam 17 rakaat, oleh karena itu, kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia.”

Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dengan Wikana membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanakan di Jakarta.

Mr. Ahmad S. : “Bagaimana kalau kita merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ini di rumah Laksamana Maeda! karena ia sudah bersedia untuk menjamin keselamatan kita selama kita ada di rumahnya.”
Wikana : “Baiklah, lebih baik kita segera menjemput Soekarno-Hatta.”

Di malam hari itu juga, mereka menjemput Soekarno-Hatta yang berada di Rengasdengklok. Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00.

Ahmad S. : “Selamat malam, saudara-saudara. Kami datang untuk menjemput Ir.Soekarno dan Moh. Hatta ke Jakarta, dan mengenai Proklamas, saya akan memberi jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00.”
Syodanco S. : “Kalau begitu kami akan melepas Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.”
Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta pada pukul 23.00 langsung menuju ke kediaman Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No.1untuk merumuskan Proklamasi Kemerdekaan.

Ahmad S. : “Selamat malam Laksamana Maeda”
Laksamana M. : “Selamat malam! Silahkan masuk. Kalau begitu silahkan kalian rumuskan Proklamasi kemerdekaan negara ini. Bila kalian ingin menemui saya, saya ada di kamar saya.”

Lalu Laksamana Maeda masuk ke dalam kamarnya, sementara yang lainnya merumuskan Proklamasi Kemerdekaan.

Ir. Soekarno : “Kalau begitu, saya, Ir Soekarno, dan Ahmad Soebarjo akan merumuskan teks proklamasi.”
Sayuti Melik : “Pak, saya bertugas sebagai apa?”
Moh Hatta : “Anda dapat mengetik tulisan seperti yang kami buat!”
Sayuti Melik : “Baiklah, pak! Ayo kita mulai bekerja.”

Mereka pun mulai merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan.Setelah selesai merumuskan Proklamasi Kemerdekaan

Ahmad S : “Akhirnya teks proklamasi ini selesai. Dan tinggal diketik oleh Sayuti Melik.
Sayuti Melik : “Baiklah, pak! Bagian mana yang harus saya ketik?

Ketika Sayuti Melik mengetik dia menemukan kejanggalan pada rancangan teks Proklamasi.

Sayuti Melik : “Maaf pak, bagaimana jika kata tempoh kita ganti menjadi tempo, dan kata wakil – wakil bangsa Indonesia diganti menjadi atas bangsa Indonesia karena wakil – wakil bangsa Indonesia adalah PPKI, sedangkan PPKI adalah buatan Jepang dan Djakarta 17-8-05 menjadi Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen 05.
Moh Hatta : “Baiklah kalau begitu diganti saja, jika menurutmu itu salah”

Tidak lama kemudian, teks Proklamasi pun telah selesai di ketik oleh Sayuti Melik.
Sayuti Melik : “Teks Proklamasinya sudah selesai saya ketik.”
Moh. Hatta : “ Kalau begitu akan kami tanda tangani. Sekarang kita tinggal memikirkan bagaimana Proklamasi itu harus diumumkan kepada rakyat di seluruh Indonesia, dan ke seluruh pelosok dunia. Di mana dan bagaimana hal ini harus diselanggarakan?”
Sukarni : “Kalau begitu saya akan memberi tahukan rakyat Jakarta dan sekitarnya untuk datang berbondong-bondong ke lapangan IKADA pada siang nanti.
Ir. Soekarno : “Tidak! Lebih baik di lakukan di tempat kediaman saya di jalan Pegangsaan Timur. Pekarangan di depan rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita memancing-mancing insiden? Lapangan IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah paham.

Lalu, Ahmad Soebardjo mendatangi Laksamana Maeda di kamarnya.

Ahmad S. : “Terima kasih telah memberikan tempat untuk merumuskan teks Proklamasi.
Laksamana M. : “Sama-sama. Beri tahu saya bila butuh bantuan saya. Mari saya antar sampai ke teras rumah.
Ahmad S. : “ Silahkan pak!

Pukul 05.00 pagi, para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda.

Pada pukul 10.00 pagi, Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkan ke seluruh dunia.

Tidak lama kemudian Soekarno membaca pidato sebelum Membaca teks Proklamasi.



PENYIMPANGAN SOSIAL
“PERJUDIAN”

Pada suatu hari, di desa sukamaju tinggallah banyak keluarga yang hidup tentram, harmonis, setia dan saling menyayangi. Tetapi pada suatu saat, terjadi penyimpangan sosial yaitu perjudian di desa tersebut yang mengakibatkan hampir semua warga merasa gelisah. Ternyata ada seorang warga yang sangat antusian untuk menindak lanjuti penyimpangan tersebut.

Warga : “Assalamualaikum, permisi Pak RT! Saya ingin melapor tentang penyimpangan yang terjadi di kampung kita.”
Pak RT : “Waalaikumsalam, yah tidak usah terburu-buru kitu. Kaya dikejar ama renternir wae. Mari masuk ka dalam, silahkan duduk.”
Warga : “Terima kasih, Pak RT”
Pak RT : “Apa nih yang mau situ lapor?”
Warga : “Ini Pak RT, tadi malam, aye di ajak main judi ame para warga.”
Pak RT : “Masya Allah, judi? Siapa aja yang kira bapak kenal.”
Warga : “Ini si Jupri, Rohim, Junet, Barong, dan kawan-kawanye ntu.”
Pak RT : “Ape? Nyang bener. Saya sih baru denger kabar burungnye aja, kalo di kampung kite lagi marak-maraknya judi.”
Warga : “Udah gitu Pak, taruhannye ampe mas para isterinya pun jadi korban. Masya Allah, mana udah miskin pake judi segala.”
Pak RT : “Wah udah keterlaluan. Kalo boleh saya tau, ntu bapak-bapak judi apa?”
Warga : “Judi kartu, sambung ayam dan banyak lagi deh.”
Pak RT : “Wah kalo gitu kite harus lapor ke RW. Ini kagak bias di diemin aja. Harus di tindak lanjutin.”
Warga : “Setuju Pak RT, yuk kita ke sana.”
Pak RT : “Lebih baik bapak menunggu saja. Nanti apabila udah ada jalan keluarnye, aye kasih tau deh.”
Warga : “Oh ya sudah. Tinggal dulu yak Pak, masih ada urusan keluarga nih. Wassalamualaikum!”
Pak RT : “Waalaikumsalam.”

Keesokan harinya Pak RT pergi menuju ke rumah Pak RW. Ternyata dirumah Pak RW ada kumpul antara Pak RW dengan orang sesepuh di desa Sukamaju. Kumpulan tersebut membicarakan tentang penyelesaian untuk menyelesaikan penyimpangan yang ada di desanya.

Pak RT : “Assalamualaikum Pak RW, Woy RW.”
Pak RW : “Waalaikumsalam ade ape nih ke rumah saya? Mari masuk!”
Pak RT : “Eh ternyata ada Pak Maman juga. Assalamualaikum.”
Pak Maman : “Waalaikumsalam.”
Pak RT : “Ini langsung aje yeh. Gini Pak RW dan Pak Maman, saya dapat kabar dari warga saye. Katanye kampung kita sudah banyak penyimpangan yaitu perjudian.”
Pak RW : “Lah ini juga aye baru dikasih tau ame Pak Maman, kalo kampung kita sudah banyak penyimpangan.”
Pak RT : “Oh kalo begitu kita rembugin bersama.”
Pak RW : “Baiklah, pertama-tama kita dengarkan pendapat dari Pak RT.”
Pak RT : “Oh iya terima kasih. Pendapat saya adalah lebih baik kita gerebek pada saat mereka main dan kita giring mereka ke pihak berwajib. Itu menurut saya. Bagaimana menurut Pak RW?”
Pak RW : “Menurut saya lebih baik jangan gegabah dalam menyelesaikan suatu masalah. Kita lebih baik memantau kegiatan mereka terlebih dahulu. Apabila benar mereka melakukan perjudian, kita ajak mereka berbicara untuk mengetahui mengapa mereka melakukan kegiatan tersebut.”

Beberapa saat kemudian, Pak Ahmad datang ke rumah Pak RW untuk berkonsultasi dengan Pak RW untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bijak.

Warga : “Assalamualaikum Pak RW?”
Pak RW : “Waalaikumsalam. Eh Pak Ahmad. Mari masuk!”
Warga : “Waduh rame amat yah. Ini saya mau nanya tindak lanjut penyelesaian masalah bagi kampung kita nih kepada Pak RW.”
Pak RW : “Oh ini kita lagi rembugin bersama.”
Warga : “Hasilnya seperti apa?”
Pak Maman : “Gini. Tadi Pak RT dan Pak RW telah mengeluarkan pendapatnya yang berbeda satu sama lain. Menurut Pak RT, kita harus menggerebek mereka pada saat bermain dan menggiring mereka ke pihak yang berwajib. Tetapi menurut Pak RW, kita lebih baik memantau dahulu. Kemudian apabila benar mereka yang melakukan kegiatan tersebut kita aja bicara untuk menyakan mengapa mereka melakukan kegiatan tersebut.
Warga : “Pendapat dari keduanya memang betul sih. Tapi pendapat dari Pak Maman saya belum mendengarnya. Menurut bapak gimana hal yang harus kita lakukan. Insyaallah bapak bias menengahi?
Pak Maman : “Menurut saya, yang pertama adalah memantau terlebih dahulu apakah kejadian tersebut benar terjadi. Apabila benar kita mulai ajak berbicara mereka untuk menanyakan hal mengapa mereka melakukan perbuatan tersebut. Setelah itu kita beri motivasi kepada mereka untuk mencari pekerjaan yang layak baginya dan halal dari pada berjudi. Bagaimana menurut bapak-bapak?”
Pak RT : “Saya sangat setuju dengan pendapat Pak Maman. Tetapi untuk melaksanakan itu kita harus bekerja sama untuk menjalani rencana kita.”
Pak RW : “Baik kita akan lakukan rencana itu secara bersama besok! Bagaimana?”
Pak RT, Warga
& Pak Maman : “Setuju!”

Akhirnya mereka pun bersama beberapa warga melakukan rencana tersebut tanpa ketahuan dengan pelaku penyimpangan social tersebut. Hasil dari rencana tersebut adalah benar, mereka melakukan kegiatan perjudian dengan maksud untuk mendapatkan uang tambahan dan untuk menghibur mereka. Tetapi setelah kejadian tersebut mereka menjadi pengusaha yang sukses karena motivasi dari warga desa Sukamaju tersebut.

SITI

A. Tema : Percintaan

B. Jenis Drama : Komedi

C. Judul : Siti

D. Tokoh :
• Siti
• Pangeran Aryo
• Jamella
• Johan
• Jin Botol
• Prajurit

E. Penokohan :
Siti : Penurut, rajin, baik, sopan kepada semua orang dan perhatian kepada sesama
Pangeran Aryo : Bijaksana dalam menghadapi semua orang, baik, gigih dalam mewujudkan cita-citanya, sopan santun dan
Jamella : Jahat, bersengkongkol dengan kakaknya untuk selalu mencelakai adik tirinya, selalu menyiksa adiknya, pemalas
Johan : Jahat, bersengkongkol dengan adiknya untuk selalu mencelakai adik tirinya, selalu menyiksa adiknya, pemalas
Jin Botol : Baik, penolong jika ada orang yang kesusahan, dan Penurut
Prajurit : Bijaksana, tegas, menghormati pimpinannya,

F. Latar/setting :
a) Tempat:
 (Desa Kedawung) Rumah Siti
 Kerajaan
 Sumur

b) Waktu
 Siang Hari
 Malam Hari
 Pagi Hari

c) Suasana
 Menyedihkan
 Menyenangkan
 Menyedihkan


G. Alur/plot : Maju

H. Amanat :

a) Apabila seseorang memiliki keinginan yang akan diwujudkan, percayalah keinginan tersebut pasti akan tercapai apabila kamu bisa memperjuangkan keinginan tersebut.
b) Seseorang jika memiliki kebaikan dan kebaikan berusaha untuk mengalahkan keburukan sebesar apapun, kebaikan yang dimiliki akan berbuah manis.


I. Teks Drama

Siti

Suatu hari di sebuah desa yang bernama Desa Kedawung. Hiduplah seorang gadis yang cantik dan baik hati. Ia bernama Siti Nurfitriani biasa di panggil Siti. Hidup Siti sangat menderita, Ia selalu disiksa oleh kedua kakak tirinya, Jamella dan Johan.

Jamella : “Sittiiiiiiiiiiiiiii…”
Siti : ( berlari menghampiri Jamella ) “ Aa..a.. ada apa Kak Jamella?”
Jamella : “Apa kamu bilang ka Jam? Awas kamu ya!, kamu harusnya panggil aku Jamella mahluk tuhan yang paling seksi. Hahaha.. mengerti kamu?”
Siti : “ Iya Jamella makhluk Tuhan paling seksi. Kenapa memanggil saya?”
Jamella : “Siti…. kamu lupa ya?! Hari ini schedule kamu itu nyapu, ngepel,
nyuci baju, nyetrika, nyuci piring, nyabutin rumput, ngasih makan kambing, ngasih makan ayam, ngasih makan kerbau. Pokoknya kerjakan semuanya. Cepaaaaaaaaaaaaaaaaat………..!
Siti : “I..ii..iya. Ka…” (segera berlari meninggalkan Jamella)

Tiba-tiba terdengar suara teriakan Johan…

Johan : “Sittiiiiiiiii………”
Siti : “( berlari menghampiri Johan) “ Aa..a..ada apa Kak Johan?”
Johan : “ Buatkan aku kopi, sekarang..!!! jangan lupa, kopinya harus beli di warung Bu Utuy, yang ada di Jl. Angin Ribut, Perumahan Kebun Raya Bogor, RT 01/RW 02 blok ABCD no. One Two Three. Kopinya yang cap kapal Titanic ya… terus yang bungkusnya ada gambar saya-nya, itu loh Leonardo D’Caprio. Ok “
Siti : “ Ck.. ck.. ck.. Oalah…mau bikin kopi aja kok repot. Apa kata dunia?.”
Johan : “ Sudah jangan ribut..Cepat buatkan!”
Siti : “ Iya… ak Johan..”

Belum sempat Siti mengerjakan perintah Johan. Tiba-tiba terdengar suara
teriakan Jamella….

Jamella : “ Sittiiiiiiiiiiiii…………….”
Siti : ( berlari menghampiri Jamella ) “ Ada apa lagi Kak Jamella?”
Jamella : (sambil menunjukkan sebuah pakaian) “ Apa-apaan ini?! Baju aku kok bolong-bolong gini? cepat kamu cuci di sungai sekarang! “
Siti : “ Lho??? Baju bolong kok dicuci bukan dijahit? “
Jamella : “ Terserah aku dong, mau di cuci kek, di buang kek, pokoknya cepat
kerjakan…..kalau tidak, kamu akan ku usir dari sini….”
Siti : “ Ampun kak Jamella.. saya akan mencucinya sekarang”

Kemudian Siti pergi ke sungai untuk mencuci baju. Setelah selesai mencuci, ia menyerahkan baju tersebut kepada Jamella……

Siti : “ Ini bajunya sudah selesai saya cuci, kak Jamella..”
Jamella : “ Sini bajunya!” (sambil mengambil paksa baju tersebut dari tangan
Siti) “ Lho, kok sudah di cuci masih bolong?” (Siti diam dan
kebingungan)
Jamella : “ Huh, gimana sih kamu…kerja nggak bener!” (Jamella menginjak-injak baju yang sudah di cuci oleh Siti)
Siti : “ Jamella, saya mohon jangan di injak lagi, saya sudah lelah
mencucinya…”

Kemudian Johan datang menghampiri Siti dan Jamella….

Johan : “ Ada apa ini ribut-ribut? Malu-maluin aja, kalau tetangga sebelah
dengar, gimana? “
Jamella : “ Iya ni Kak. Siti bikin baju aku bolong dan kotor. Lihat deh “ (
Jamella menunjukan pakaian tersebut ).
Johan : “ Ya ampun… Siti kamu ini bagaimana sih!”
Siti : “ Tapi, itu fitnah”
Johan : “ Jangan banyak bicara cuci baju itu sekarang juga di dekat sumur yang dalamnya 50 meter… jangan lupa sekalian bersihkan lumutnya juga!..
kalau tidak ku kurung kamu di gudang!!”
Siti : “ Baik Kak…” ( Siti meniggalkan mereka berdua )
Johan : “ Hahaha… biar mampus itu si Siti anak Mpok Nari! Kecebur.. kecebur sumur dia…”
Berdua : “Hahahahhahaa…”


Dengan sedih Siti berlari meninggalkan Jamella dan Johan. Kemudian ia sampai di dekat sumur. Ia menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya.

Siti : “Mengapa nasibku menderita begini??? “

Tiba-tiba Siti menemukan sebuah botol di dekat sumur. Ia memungut botol tersebut dan menggosoknya. Saat itu asap keluar dari botol tersebut dan muncullah sesosok jin. Siti terkejut dan berteriak karena takut.

Jin Botol : “Amitaba sancai-sancai”
Siti : “Aaaa… Hantuuuu….”
Jin Botol : “Tenang- tenang jangan takut oe adalah jin baik yang berasal dari
Jepang. Oe bukan jin Tong Kon Cong nyaring bunyinya… melainkan oe adalah Tong ben cong. Hahaha… Karena kamu telah membebaskan aku, kamu kuberi tiga permintaan.”
Siti : “ hiiiiy….kamu serem banget… pergi.. pergi..”
Jin Botol : “ Ok.” ( kemudian Tong ben cong pun menghilang )
Siti : “ Lho?? Tiga permintaannya mana ya? Tong ben cong….kamu dimana? cepat kembali, maafkan saya…”
Jin Botol : “ Ok.” ( tiba-tiba Tong ben cong muncul lagi di depan Siti )
Siti : “ Hmm.. permintaan pertama saya adalah….” ( belum sempat Siti
melanjutkan kalimatnya, Tong ben cong tiba-tiba berkata….)
Jin botol : “ Permintaanmu hanya tersisa satu, Siti “
Siti : “ Kok tinggal satu, kapan saya buat permintaan? “
Jin Botol : “ Tadi…permintaan pertama kamu menyuruh oe pergi, lalu permintaan kedua, kamu menyuruh oe kembali “
Siti : “ Waduuuu…..hmm…..Kalau begitu, permintaan terakhir saya, saya
minta tiga permintaan lagi “
Jin botol : “ Weleh..weleh…ada ada saja kamu, hahaha…by the way, kamu kenapa menangis di dekat sumur ini? “
Siti : “ Saya di siksa oleh kedua saudara tiri saya.. hiks.. hiks..” ( Siti
kembali menangis)
Jin botol : “ Kenapa kamu nggak lapor ke KOMNAS HAM? “
Siti : “ Lho? Di zaman ini kan nggak ada KOMNAS HAM..”
Jin botol : “ Oia oe lupa, hehehe….ya sudah ayo kita ke rumahmu, aku akan
membantumu “
Siti : “Terima kasih”

Sementara itu, di Istana Kedawung, Pangeran Raden Galuh Kirana Mangundinoto Kusumo Aryodiningrat yang biasa di panggil Pangeran Aryo sedang kebingungan. Sudah waktunya beliau menggantikan ayahnya sebagai Raja. Namun sebelumnya, pangeran harus memiliki pendamping. Tetapi Pangeran tampan tersebut tak tahu harus bagaimana, karena ia telah patah hati sebanyak 345 kali dan sudah mengikuti berbagai ajang pencarian jodoh, seperti Take Him Out, Take Me Out, Facebook, Cari-cari Jodoh, Kontak jodoh, dsb. Namun Pangeran belum menemukan pendamping yang tepat.

Pangeran Aryo : “ Tuhan…apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pangeran yang gagah, berani, cakep, cool, tampan, smart, jenius, cute, baik hati, rajin
menabung, Sayang adik, sayang kakak, sayang Ibu ,dan sayang ayah seperti aku ini masih belum menemukan pendamping hidup…what wrong?! What wrong?! Jadi, apa yang harus aku lakukan? Ooiiii penonton…ada ide kagak ? (bertanya ke penonton). Owh…siip…siip…kalau begitu, besok malam saya adakan pesta dansa dan mengundang semua gadis dari berbagai penjuru dunia. “

Suatu hari ada seorang prajurit yang membawa titah Pangeran Aryo. Ia mengumumkan bahwa besok malam, Kerajaan Kedawung akan mengadakan pesta dansa yang diselenggarakan di Istana dalam rangka memilihkan calon istri untuk Pangeran Aryo.
Prajurit : “ Attention please…Besok, Pangeran Galuh Kirana Mangundinoto
Kusumo Aryodiningrat akan mengadakan Pesta Dansa…diharapkan
semua gadis di negeri ini datang…untuk mendaftar, jangan lupa ketik REG spasi PESTA kirim ke 3977, tarif Rp. 2000,-/sms. Ok. Jangan sampai ketinggalan, sekali lagi, untuk mendaftar, ketik REG spasi PESTA, P-E-S-T-A, kirim ke 3977.

Kemudian berita itu pun sampai ke telinga Jamella dan Johan…….

Jamella : “ Kakak Joo….besok aku ingin ikut pesta dansa, belikan aku baju
dong….”
Johan : “ Bukannya kamu kemaren udah kakak belikan baju baru se-lusin…”
Jamella : “ Tapi Kak, baju itu ada tulisan diskon 70 % nya… aku nggak mau pakai
baju diskonan buat ke Istana “
Johan : “ Iya adikku, nanti kakan carikan jemuran tetangga yang bagus”
Jamella : “ Thank you, kak Joo..”

Diam-diam Siti mendengarkan pembicaraan Jamella dan Johan dari balik pintu. Jamella yang melihat Siti, segera menghampiri Siti dan memarahi Siti.

Jamella : “Sitiiiii……ngapain kamu, nguping ya?!”
Johan : “ Wah....sepertinya kita harus memberi pelajaran pada Siti …”
Jamella : “ Betul kak…bagaimana kalau Siti kita lempar saja ke empang
belakang rumah, pasti ikan Piranha dan Hiu-hiu disitu senang dengan
daging manusia. .hahaha”
Siti : “ Maaf…saya hanya ingin tahu tentang pesta di Istana Kedawung “
Johan : “ Apaaaa?? Jangan harap ya, kamu bisa datang ke Pesta itu! “
Jamella : “ Seandainya kamu datang-pun Pangeran nggak bakalan ngelirik ke arah kamu… kamu kan jelek, kotor, dekil, ules, bajunya rombeng-rombeng lagi… nggak banget!! Iya kan penonton?”

(Siti hanya diam dan menunduk….)

Ketika malam pesta dansa, Siti di perintahkan untuk melakukan pekerjaan rumah yang sangat banyak. Jamella dan Johan sengaja melakukan itu agar Siti tidak dapat hadir dalm pesta dansa. Siti yang malang, hanya bisa menangis sambil melakukan perintah dari Jamella dan Johan. Tiba-tiba datanglah Jin botol, Tong Ben Cong.

Jin botol : “Siti ….kenapa kamu menangis? Kamu tidak menghadiri pesta
dansa?
Siti : (sambil terisak) “ saya sangat ingin datang ke pesta itu, tetapi Jamella
dan Johan mengancam saya untuk tidak datang ke pesta dan
melakukan semua pekerjaan ini.”
Jin botol : “ kamu lupa ya…kamu kan punya 3 permintaan?! Sebutkan saja jika ada yang kamu inginkan
Siti : (wajah Siti kembali cerah) “ Oh iya ya…kalau begitu, tolong
selesaikan semua pekerjaan ini”
Jin botol : “ Yes miss. Bim salabim ka’arba-arba”

Kemudian, dalam sekejap, semua pekerjaan rumah itu selesai.

Siti : “ Tong ben Cong…aku senang, kini aku dapat pergi ke
pesta…tapiiii…bagaimana ini, aku hanya punya baju yang kotor dan
compang-camping ini??” ( sambil melihat baju yang Ia pakai)
Jin botol : “ Owh…gampang…tenang saja. Bim salabim ka’arba-arba ”

Tong ben cong menyihir baju Siti menjadi gaun putih yang sangat indah dan berkilauan. Siti terlihat sangat cantik.

Siti : “Woow…terima kasih ya Tong ben cong…tapi, sepatu kaca-nya mana?”
Jin botol : “ Ini…” (sambil memberikan sepasang sandal jepit)
Siti : “ Lho kok sandal jepit?”
Jin botol : “ Udah…ini aja, lebih elite kok, kan lain dari yang lain. Siapa tahu, nanti kamu jadi trendseter “
Siti : “ Owh begitu…ya sudah deh. Terus, kereta kudanya mana?”
Jin botol : “ nih oe kasih duit, naik ojek aja sana. Ok.ok. soalnya, kalo keretan kuda lewat jalan raya, nanti di tilang.hehe “ (sambil memberikan uang)
Siti : “ Ok. Aku berangkat dulu yaa…”
Jin botol : “ tunggu….jangan lupa ya…Jam dua belas malam, kamu harus segera pulang karena sihirku akan sirna”
Siti : “ Siiiiiip lah…”

Siti pergi ke Istana. Sementara itu di Istana, saat pesta dansa. Jamella terus merayu pangeran Aryo, namun pangeran Aryo tidak menanggapinya.

Jamella : “Pangeran… godai aku dong… ( dengan genit sambil memegang tangan pangeran ).”
Pangeran Aryo : “Ah ogah aah…hiiiy..najong…” (sambil melepaskan tangan Jamella)
Jamella : “ Pangeraaaaaaaan….”

Tiba-tiba datanglah seorang gadis yang sangat cantik. Pangeran terpesona melihat gadis itu, matanya tidak berkedip memandang sang gadis. Gadis itu tidak lain adalah Siti.

Jamella : “ Pangeraaaaaaaan….”
Pangeran : “ Sssssssttt…” ( Pangeran tidak menghiraukan Jamella, dan terus
memandang Siti )

Pangeran dan Siti saling memandang dan tersenyum…
(* ket: ada yang lewat, bawa kertas yang ada tulisan “3 Jam kemudian”, sambil diucapin)

Pangeran Aryo : “ wahai gadis cantik…siapakah namamu??”
Siti : “ Namaku…………………”

Belum sempat Siti melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba jam berdentang, menunjukan waktu tengah malam.

(*ket: Jin-nya datang and bilang gini : “ Tin tung ting tung…ting tung ting tung…(kya bell kereta) perhatian..perhatian…panggilan kepada Siti, waktu telah menunjukan pukul dua belas malam, diharapkan untuk kembali ke kediamannya..terima kasih….)

Siti : “ Maaf Pangeran…saya harus segera pergi…...”
Pangeran Aryo : “ Tapi…………....”

Siti-pun berlari meninggalkan Pangeran, namun sebelum pergi, Ia memperlihatkan nomor handphonenya kepada Pangeran (*ket: Siti-nya nulis nmr hp kayak yang di iklan farfum Axe, oR ditunjukin pake karton) dan Ia berkata…..

Siti : “ Pangeran, nanti telpon yaa….kalau nggak kita Facebook-an aja..ok”
Pangeran Aryo : “ Iyaaa…..eh, tunggu sebentar, sepatu kaca kamu mana, biar aku bisa cari kamu…”
Siti : “ Oia lupa…nih….tangkap ya Pangeran “ (Siti melemparkan
sandal jepitnya ke arah pangeran). Kemudian Siti berlari
meninggal Istana.”

Setelah kejadian itu, Pangeran selalu memikirkan Siti. Ia mencoba menelpon nomor yang diberikan oleh Siti, namun……….

Pangeran Aryo : “ Prajuriit….Ambilkan Handphone ku…”
Prajurit : “ Ini, Tuan Pangeran” (sambil memberikan handphone)
(Pangeran menekan tombol Hp) (*ket: ada suara “ Maaf, anda tidak
dapat melakukan panggilan ini..”)
Pangeran Aryo : “ Lho, kenapa ya, kok nggak bisa nyambung telponnya??”
Prajurit : “ Coba cek pulsa aja Pangeran, siapa tau pulsanya habis.”
(Pangeran mencoba cek pulsa) (*ket: ada suara “ sisa pulsa
anda..sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu
rupiah”)
Pangeran Aryo : “ Padahal pulsanya banyak, kok nggak bisa ya, aneh deh”
Prajurit : “ Ooo… mungkin pulsanya sudah kadaluarsa, pangeran.”
Pangeran Aryo : “ Terus… gimana caranya saya bisa bertemu gadis cantik itu.”
Prajurit : “Udah.. Pangeran nggak usah bingung, kita keliling desa saja, membawasepatu kaca, siapa tahu gadis itu bisa ditemukan.”
Pangeran Aryo : “ bawa Sendal jepit”
Prajurit : “ Iya, itu yang saya maksud..hehehe…”
Pangeran Aryo : “ Ok deeh..”

Kemudian Pangeran Aryo terus mencari Siti. Mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama prajurit, berpetualang. Namun Mereka tak kunjung menemukan Siti. Hingga pada suatu hari, Pangeran Aryo dan Prajurit sampai di kediaman Jamella dan Johan. Jamella yang mengetahui maksud Pangeran Aryo, segera mencoba sandal jepit tersebut.


Jamella : “ Aduuuh….kok kekecilan sih….coba aku rendam di air panas dulu, biar Melar.”
Pangeran Aryo : “ sudah..sudah…nanti sendalnya rusak…lepaskan.
Johan : “ Pangeran, aku juga mencoba sandal ini ya”
Prajurit : “ Lho, kamu kan lakki-laki?!”
Johan : “ No Problem…siapa tahu pas, jadi aku bisa kaya mendadak deh jadi
istri Pangeran.
Pangeran Aryo : “ Audzubillah himinassyaitonnirrojim….amit-amit deh. Hmm.... bukankah kalian masih memiliki seorang saudara perempuan, dimana dia?”
Siti : “ Pangeran mencari saya? “

Tiba-tiba Siti datang, dan ketika Ia mencoba sandal jepit tersebut, ternyata sangat pas, bahkan Siti memiliki pasangan sandal itu.

Pangeran Aryo : “ Owh…ternyata Adinda-lah gadis yang selama ini ku cari, maukah kau menjadi istriku, Siti.
Siti : “ Tentu Pangeran..”
Jin botol : “ Ahahahaiii…aku berhasil..horeee…”


Akhirnya Pangeran Raden Galuh Kirana Mangundinoto Kusumo Aryodiningrat menikah dengan Siti, dan mereka hidup bahagia selamanya, dengan meiliki 20 orang putera dan 20 orang puteri.



GARA-GARA INTERNET


Kemajuan peradaban
Kemajuan teknologi
Setiap orang ingin menikmatinya
Agar mendapatkan yang ia selalu cari

Tetapi jika tidak positif gunanya
Pasti dibuat dengan semaunya
Tanpa memikirkan akibatnya
Itu semua gara-gara internet

Jika setiap orang mulai mengetahui
Ibadah jangan hanya sebagai pakaian
Dan jadikan tubuhmu
Jagalah keimanan mu sebelum menyesal akhirnya

KISAH HIDUP ANAK SEDERHANA

Ku seorang manusia
Yang sulit untuk senang
Karena kesenangan hanya hayalan semu
Yang dapat habis hanya dengan tiupan angin

Kesenangan hanya seperti cahaya petir
Dapat hilang dengan menutup mata
Hidupku hanyalah seperti batu karang
Yang slalu di hempas oleh ombak

Oh hidup, apa yang sedang terjadi dengan ku?
Aku tlah hidup selama ini tanpa kesenangan
Aku ingin sekali hidup dengan keadaan bahagia
Dan dengan keadaan gembira

Tetapi mengapa
Apabila ada diriku selalu ada bencana
Tuhan berikan diriku seorang sahabat
Yang dapat diberikan curahan hatiku